Kamis, 19 Juli 2012

Cintaku Hanya Untuk....


– Wah judul yang bisa jadi kontroversial nih, kayak artis aja. Yupz, cinta… Pasti memakai hati kalo bicara tentang hal yang satu ini. Lima huruf itu yang bisa membuat seorang ikhwan atau pun akhwat menggelepar-gelepar tak tertahankan. Apalagi kalau tidak bisa disalurkan pada tempat yang semestinya. Bisa membuat pusing tujuh puluh keliling kalo dipendam sendiri. Atau bisa menghasilkan rindu yang tidak tertahankan bila terlalu jauh jarak…
Ups..!! STOP..!! Ntar dulu… Ini kita lagi membicarakan cinta yang mana? Yang level Halal… Yang level menengah… Atau bahkan yang level hina… Mari kita jabarkan satu persatu.
Cinta yang halal dan tertinggi jelas-jelas hanya untuk Allah dan Rosulnya, tiada yang lain. Kecintaan yang begitu mendalam dari seorang hamba terhadap Robb-nya akan menghasilkan sebuah energi yang sangat dahsyat yang berimbas pada meningkatnya kualitas keimanannya. Cinta tersebut akan menghasilkan jiwa-jiwa yang pantang menyerah dan rela berkorban. Allah mencintai hambanya yang mencintainya. Allah dekat dengan hambanya yang senantiasa berusaha dekat dengannya. Cinta tersebut akan menimbulkan kesadaran dalam diri hambanya bahwa hidup ini hanyalah untuk mencintai dan merefleksikan cintanya kepada-Nya dengan bentuk ibadah.
Cinta yang level menengah adalah mencintai keluarga, saudara seiman, dan sesama makhluk hidup. Keluarga adalah orang-orang yang terdekat dengan kita, tempat kita pertama kali bertemu dan berkumpul. Ibu dan Ayah merupakan orang-orang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita. Ada seorang sahabat bertanya kepada Rosululloh SAW; “Siapakah orang yang harus aku hormati setelah Allah dan Engkau ya Rosul?” lalu Rosul menjawab “Ibumu” sampai tiga kali, lalu setelah itu Rosul menjawab “Ayahmu”. Dengan adanya hadits ini jelaslah bahwa berbakti kepada orang tua adalah suatu keharusan. Menuruti perintahnya atau bahkan tidak mengatakan “Ah..!!” ketika kita disuruh. Menjaga perasaan keduanya seperti kita tidak ingin ada seseorang yang menyakiti hati kita. Sungguh-sungguh tidak ada yang bisa kita perbuat untuk membalas jasa mereka, yang kita bisa lakukan terbaik adalah berbakti kepada mereka dengan sepenuh hati. Memperlakukan mereka seperti yang Allah dan Rosul perintahkan.
Cinta yang ketiga adalah cinta yang hina. Kenapa bisa dikatakan hina dan rendah, karena cinta ini menyebabkan kita lupa akan Allah dan membuat kita melanggar aturan-aturan yang telah Allah tetapkan. Banyak sekali contoh yang bisa kita dapatkan dari kehidupan sekarang. Salah satunya adalah cinta kepada lawan jenis yang tidak tertahankan. Mungkin kalau lingkupnya adalah masyarakat muda-mudi di Indonesia dan dunia sudah bisa kita lihat dengan jelas dan tidak perlu lagi ada penjelasan disini. Yang ingin saya tekankan disini adalah beberapa kasus yang menimpa aktivis-aktivis yang dulunya memiliki tingkat militansi dan penjagaan hijab yang tinggi, namun sekarang mengendur dan mencair bahkan bercampur.
Fenomena di lapangan banyak ikhwah yang lepas kendali maupun tarbiyahnya hanya karena masalah yang sebenarnya mereka sudah fahami bahwa hal ini TIDAK BOLEH. Mengendurkan hijab hanya karena takut semakin bertambahnya umur namun belum jua mendapatkan jodoh. Atau berusaha memberikan SINYAL-SINYAL kepada lawan jenis dengan maksud untuk dilihat dan dipertimbangkan kehadirannya. Kenapa bisa begini??? Setelah keluar kampus malah menjadi seseorang yang ahli sms romantis, ahli telepon berdalih da’wah, atau bahkan ahli berlama-lama bersolek diri.
Kawan, sudah saatnya dan bahkan sudah seharusnya kita selalu berbenah diri. Allah telah menjanjikan bahwa wanita yang baik akan mendapatkan lelaki yang baik pula, begitupun sebaiknya. Namun percayakah kita akan janji Allah tersebut? Sudah Khusnudzonkah kita kepada Allah? Tidak perlu dijawab dengan untaian kata-kata, tunjukkan dengan sikap dan perbuatanmu.
Wallohua’lam bishowab… (DAI)

Sabtu, 14 Juli 2012

riwayat hidup umar bin khattab

RIWAYAT HIDUP UMAR BIN KHATTAB

17 Apr
Biografi Umar bin Khattab
“Ya Allah, jadikanlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini. Amr bin Hisham atau Umar bin Khattab.” Salah satu dari doa Rasulullah pada saat Islam masih dalam tahap awal penyebaran dan masih lemah. Doa itu segera dikabulkan oleh Allah. Allah memilih Umar bin Khattab sebagai salah satu pilar kekuatan islam, sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal.
Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan.
Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan  khalifah kedua di dalam Islam setelah Abu Bakar. Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin ‘Adiy bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah pada kakeknya Ka’ab. Antara beliau dengan Rasulullah selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Khatamah binti Hasyim bin al Mughirah al Makhzumiyah. Rasulullah memberi beliau kunyah Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua dan memberi laqab (julukan) al Faruq.
Umar bin Khattab Masuk Islam
Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang yang keras permusuhannya dengan kaum Muslimin, bertaklid kepada ajaran nenek moyangnya, dan melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang umumnya dilakukan kaum Jahiliyah, namun tetap bisa menjaga harga diri. Beliau masuk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6 kenabian, tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam.
Ringkas cerita, pada suatu malam beliau datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Rasulullah. Waktu itu Rasulullah membaca surat al Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri- “Demi Allah, ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy.” Kemudian beliau mendengar Rasulullah membaca ayat 40-41 (yang menyatakan bahwa Al Qur’an bukan syair), lantas beliau berkata, “Kalau begitu berarti dia itu dukun.” Kemudian beliau mendengar bacaan Rasulullah ayat 42, (Yang menyatakan bahwa Al-Qur’an bukan perkataan dukun.) akhirnya beliau berkata, “Telah terbetik lslam di dalam hatiku.” Akan tetapi karena kuatnya adat jahiliyah, fanatik buta, pengagungan terhadap agama nenek moyang, maka beliau tetap memusuhi Islam.
Kemudian pada suatu hari, beliau keluar dengan menghunus pedangnya bermaksud membunuh Rasulullah. Dalam perjalanan, beliau bertemu dengan Nu`aim bin Abdullah al ‘Adawi, seorang laki-laki dari Bani Zuhrah. Lekaki itu berkata kepada Umar bin Khattab, “Mau kemana wahai Umar?” Umar bin Khattab menjawab, “Aku ingin membunuh Muhammad.” Lelaki tadi berkata, “Bagaimana kamu akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah, kalau kamu membunuh Muhammad?” Maka Umar menjawab, “Tidaklah aku melihatmu melainkan kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu.” Tetapi lelaki tadi menimpali, “Maukah aku tunjukkan yang lebih mencengangkanmu, hai Umar? Sesugguhnya adik perampuanmu dan iparmu telah meninggalkan agama yang kamu yakini.”
Kemudian dia bergegas mendatangi adiknya yang sedang belajar Al Qur’an, surat Thaha kepada Khabab bin al Arat. Tatkala mendengar Umar bin Khattab datang, maka Khabab bersembunyi. Umar bin Khattab masuk rumahnya dan menanyakan suara yang didengarnya. Kemudian adik perempuan Umar bin Khattab dan suaminya berkata, “Kami tidak sedang membicarakan apa-apa.” Umar bin Khattab menimpali, “Sepertinya kalian telah keluar dari agama nenek moyang kalian.” Iparnya menjawab, “Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamamu?” Mendengar ungkapan tersebut Umar bin Khattab memukulnya hingga terluka dan berdarah, karena tetap saja saudaranya itu mempertahankan agama Islam yang dianutnya, Umar bin Khattab berputus asa dan menyesal melihat darah mengalir pada iparnya.
Umar bin Khattab berkata, “Berikan kitab yang ada pada kalian kepadaku, aku ingin membacanya.” Maka adik perempuannya berkata, “Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!” Lantas Umar bin Khattab mandi dan mengambil kitab yang ada pada adik perempuannya. Ketika dia membaca surat Thaha, dia memuji dan muliakan isinya, kemudian minta ditunjukkan keberadaan Rasulullah.
Tatkala Khabab mendengar perkataan Umar bin Khattab, dia muncul dari persembunyiannya dan berkata, “Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, ‘Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam.’ Waktu itu, Rasulullah berada di sebuah rumah di daerah Shafa.” Umar bin Khattab mengambil pedangnya dan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintunya. Ketika ada salah seorang melihat Umar bin Khattab datang dengan pedang terhunus dari celah pintu rumahnya, dikabarkannya kepada Rasulullah. Lantas mereka berkumpul. Hamzah bin Abdul Muthalib bertanya, “Ada apa kalian?” Mereka menjawab, “Umar datang!” Hamzah bin Abdul Muthalib berkata, “Bukalah pintunya. Kalau dia menginginkan kebaikan, maka kita akan menerimanya, tetapi kalau menginginkan kejelekan, maka kita akan membunuhnya dengan pedangnya.” Kemudian Rasulullah menemui Umar bin Khattab dan berkata kepadanya, “Ya Allah, ini adalah Umar bin Khattab. Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khattab.” Dan dalam riwayat lain, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar.”
Seketika itu pula Umar bin Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah tersebut bertakbir dengan keras. Menurut pengakuannya dia adalah orang yang ke-40 masuk Islam. Abdullah bin Mas’ud berkomentar, “Kami senantiasa berada dalam kejayaan semenjak Umar bin Khattab masuk Islam.”
Kepemimpinan Umar bin Khattab
Keislaman beliau telah memberikan andil besar bagi perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yang adil, bijaksana, tegas, disegani, dan selalu memperhatikan urusan kaum muslimin. Pemimpin yang menegakkan ketauhidan dan keimanan, merobohkan kesyirikan dan kekufuran, menghidupkan sunnah dan mematikan bid’ah. Beliau adalah orang yang paling baik dan paling berilmu tentang al Qur’an dan as Sunnah setelah Abu Bakar.
Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorangpun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah dan Abu Bakar. Pada masa kepemimpinannya kekuasaan Islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.
Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah, penaklukan-penaklukan penting dilakukan Islam. Tak lama sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636 M), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641 M, pasukan Islam telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639 M, pasukan Islam menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.
Penyerangan Islam terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637 M, terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641 M, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642 M), mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644 M, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara.
Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Mas’ud berkata, “Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabat pun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al Qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun Hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang melakukan shalat sunah Tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum khamr (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya.
Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud dan wara’. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Dalam satu riwayat Qatadah berkata, “Pada suatu hari Umar bin Khattab memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang sebagiannnya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau adalah seorang khalifah, sambil memikul jagung ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang.” Abdullah, puteranya berkata, “Umar bin Khattab berkata, ‘Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah’.”
Beliaulah yang lebih dahulu lapar dan yang paling terakhir kenyang. Beliau berjanji tidak akan makan minyak Samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya.
Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan. Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara. Bahkan Umar bin Khattab sering terlambat salat Jum’at hanya menunggu bajunya kering, karena dia hanya mempunyai dua baju.
Kebijaksanaan dan keadilan Umar bin Khattab ini dilandasi oleh kekuatirannya terhadap rasa tanggung jawabnya kepada Allah. Sehingga jauh-jauh hari Umar bin Khattab sudah mempersiapkan penggantinya jika kelak dia wafat. Sebelum wafat, Umar berwasiat agar urusan khilafah dan pimpinan pemerintahan, dimusyawarahkan oleh enam orang yang telah mendapat ridha Allah dan Rasulullah. Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair binl Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin Auf. Umar menolak menetapkan salah seorang dari mereka dengan berkata, “Aku tidak mau bertanggung jawab selagi hidup sesudah mati. Kalau Allah menghendaki kebaikan bagi kalian, maka Allah akan melahirkannya atas kebaikan mereka (keenam orang itu) sebagaimana telah ditimbulkan kebaikan bagi kamu oleh Nabimu.”
Wafatnya Umar bin Khattab
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat. Beliau ditikam ketika sedang melakukan shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah (al Fairus dari Persia), budak milik al Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Rasulullah dan Abu Bakar, beliau wafat dalam usia 63 tahun.

Jumat, 13 Juli 2012

gerak harmonik sederhana

Suatu obyek yang bergerak sepanjang sumbu-X dikatakan melakukan gerak harmonic sederhana jika kedudukannya sebagai fungsi dari waktu menurut persamaan

Obyek tersebut berosilasi (bergetar) di sekitar posisi kesetimbangan x0.  Jika kita memilih posisi kesetimbangan tersebut sedemikian hingga x0 = 0, maka perpindahan x dari posisi kesetimbangan sebagai fungsi dari waktu diberikan dengan persamaan:

A adalah amplitudo osilasi (getaran), yaitu perpindahan maksimum terjauh obyek dari kesetimbangan, baik kearah x negatif atau positif.
Gerak harmonik berulang-ulang.
Periode T adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran dan kembali ke posisi awal.
Frekuensi anguler ω diberikan dengan

Frekuensi anguler diukur dalam radian per sekon.
Kebalikan dari periode adalah frekuensi f :

Frekuensi diartikan dengan banyaknya getaran dalam satu sekon, satuannya Hertz (1 Hertz = 1/s).
Kecepatan obyek sebagai fungsi dari waktu diberikan dengan

dan percepatannya diberikan dengan persamaan

Besaran φ merupakan konstanta fase, besarnya ditentukan oleh keadaan awal dari obyek. Jika pada saat t=0, obyek berada pada perpindahan maksimum x positif maka φ=0, jika berada pada perpindahan maksimum x negatif maka φ=π. Jika pada saat t=0, obyek sedang bergerak melalui kedudukan setimbangnya dalam arah x negatif maka φ=π/2. Besaran ωt+φ disebut dengan fase.
Gambar berikut menunjukkan fungsi kedudukan dan kecepatan sebagai fungsi dari waktu untuk suatu getaran dengan periode 5 s. Amplitudo dan kecepatan maksimum boleh mempunyai satuan sembarang. Kedudukan dan kecepatan tidak sefase. Kecepatan bernilai nol pada perpindahan maksimum, dan perpindahan bernilai noi pada kekajuan maksimum.

Untuk gerak harmonil sederhana, percepatan a = -ω2x sebanding dengan perpindahan, tapi arahnya berbeda.  Gerak harmonik sederhana adalah gerak dipercepat.  Jika suatu obyek melakukan gerak harmonik sederhana, suatu gaya tentunya sedang bekerja pada obyek tersebut. Gaya tersebut adalah
F = ma = -mω2x .
Ini sesuai dengan hukum Hooke, F = -kx, dengan k = mω2.

dengan F = -kx, sehingga diperoleh  persamaan differensial tingkat kedua

.
Penyelesaian dari persamaan tersebut adalah :
   dengan   
Penyelesaian tersebut mengandung dua konstanta integrasi, yaitu A dan φ, keduanya ditentukan melalui keadaan awal.
Sumber : http://electron9.phys.utk.edu/phys135d/modules/m9/oscillations.htm

soal integral dan pembahasan


Penyelesaian :

jawab (C)

Penyelesaian :
Fungsi kurva dapat dicari dengan integral sebagai berikut :



Untuk mencari nilai C kita dapat menghitungnya dengan kenyataan bahwa fungsi melalui titik (1, 4) atau f(1) = 4, sehingga :

Sehingga fungsi kurva dapat kita tulis :

Jawab (C)

Penyelesaian :
Kita menyelesaikan integral ini dengan mengingat rumus trigonometri berikut :
==========================

==========================
Dengan menggunakan rumus di atas, maka

Sehingga integralnya dapat kita hitung sebagai berikut :

Misalkan y=8x maka dy=8dx atau dx=(1/8)dy, jadi

Jawab (C)


Penyelesaian :

Untuk menyelesaikan integral ini, kita mengingat rumus-rumus berikut :
===========================

===========================
atau dapat juga ditulis :
===========================

===========================
Jadi,

Dan integral dapat ditulis sebagai berikut :

Jawab (D)


Penyelesaian :

Kiita dapat menyelesaikan integral ini dengan substitusi karena , sehingga jika kita misalkan , akan kita peroleh atau atau .
Sehingga integral dapat kita tulis :

Jawab (A)


Penyelesaian :


Jawab (C)

Penyelesaian :

Jawab (C)

Penyelesaian :

Sehingga 2a-1=0 ==> a=1/2, atau
a+2=0 ==> a=-2.
Jawab (C)


Penyelesaian :


Jawab (B)

Penyelesaian :

Jawab (D)

Penyelesaian :

Dari persamaan (i) dan (ii) kita peroleh dengan eliminasi,

Jawab (B)

soal dan penyelesaian

Nomor 1
Jika  , maka .
Penyelesaian :
Langkah pertama :

Langkah kedua :

Nomor 2:
Diketahui      dan     , maka .
Penyelesaian :

Kemudian :

Matrik

Matrik adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi dalam bentuk segiempat. Masing-masing individu dalam matrik disebut dengan elemen atau entri.
Matrik dilambangkan dengan huruf kapital. Ukuran matrik ditulis dengan m x n , dimana m adalah jumlah baris dan n jumlah kolom. Contoh matrik berukuran 2 x 3 adalah :

Misal matrik tersebut dinamakan matrik A dengan elemen-elemen , maka

Operasi pada Matrik
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Penjumlahan dan pengurangan pada matrik dilakukan pada elemen yang posisinya sama, jadi penjumlahan dan pengurangan pada matrik hanya mungkin untuk matrik yang berukuran sama. Misal matrik berukuran 2 x 2 juga hanya bisa dijumlah atau dikurang dengan matrik 2 x 2, tidak bisa dengan misalnya matrik 2 x 3.
Contohnya :
1.
2.
2. Perkalian
Perkalian matrik didefinisikan sebagai berikut :
Untuk baris pertama kali kolom pertama, yaitu :

Nilai dari hasil perkalian tersebut ditempatkan pada posisi baris pertama kolom pertama pada matrik hasil perkalian.
Contoh :
1.